Sejarah Desa

SEJARAH DESA PAKISAJI

Berdasarkan cerita rakyat pada zaman dahulu, Desa Pakisaji masih berupa hutan belantara yang kemudian datang sepasang suami istri yang bernama Mbah Cinde Wiles yang "babad alas" (membuka wilayah) pertama kali yang konon pada waktu itu masih belum ada namanya.

Seiring dengan berjalannya waktu, beliau berdua meninggal dunia dan oleh warga dimakamkan di pemakaman umum, kemudian sebagai wujud terimakasih banyak warga yang datang ke makam untuk mendoakan atas jasa beliau.

Di makam Mbah Cinde Wiles terdapat batu bata yang berwarna putih sehingga beliau dijuluki Mbah Boto Putih. Ada suatu keanehan dengan Boto Putih tersebut yakni setiap kali ada hewan yang melangkahi Boto Putih, hewan tersebut akan mati.

Di jalan ke arah makam tersebut tumbuh pohon Pakis yang sangat besar dan oleh warga pohon tersebut sangat dikeramatkan atau sangat di "ajeni" atau dalam Bahasa Indonesia dihormati yang pada akhirnya oleh warga disebut juga Pakis Aji atau sekarang menjadi Desa Pakisaji.